lavenderviana
Kamis, 07 Februari 2013
karangan bebas
Begitu dalam dan gelap, jalan menuju masa depan ini seakan tak mengerti akan keinginan. tak tahu mengapa ini membuatku jenuh. aku ingin berhenti mencari kesalan atau apa yang salah, namun tak kuasa semua redup warna hari yang telah berjalan sendiri. semua memuakkan. semua menyedihkan. bagaimana ini? aku tersesat. sangat tersesat. bantu aku mencari jalan setidaknya memahami apa yang sudah aku lakukan untuk menjadi diri sendiri. andai semua perumpamaan dapat terjadi aku ingin mengerti bagaimana sebuah keinginan dapat diapahami dengan kenyataan yang bisa dinikmati seiringnya. bisakah itu menjadi mudah?
Senin, 10 Desember 2012
hobi ke dua
akhir
yang lelap
Ku
pasung harapan untuk hari esok
Ku
tancapkan sebilah keinginan dalam bias-bias lamunan
Dalam
dekapan malam, akan ku raih seuntai kekosongan jiwa untuk sepi
Seraya
menenggelamkan diri dalam kesendirian
Tatkala
aungan kebinasaan mulai terdengar akan ku geser jiwaku dari balik sahadat
Seingat
dan seucapku yang mungkin tak lagi senada
Ku
gantungkan kembali bunyi-bunyian yang mengeliling
Seakan
semerbak bunga kematian telah tumbuh memenuhi ruangan
Terasa
ganjil dan asing
Ku
tatap langit-langit dan kulit dinding yang mulai memucat
Entah
mengapa udara menjadi sulit ku hirup
Tersengal
nafasku seakan tercekik waktu
Debar
jantungku mulai memenjarakan pandangan
Kini
aku telah sulit mencari celah warna
Begitu
cepat berlalu hingga mataku terasa berat
Aku
kedinginan
Aku
mulai lelah
Aku
tak lagi ingat
dan,
Aku
terlelap
gila
aku katakan bahwa sebenarnya apa yang terjadi hanyalah rasa gilaku yang tak pernah tersampaikan.
Kamis, 22 November 2012
pribadi
akhir
yang lelap
Ku
pasung harapan untuk hari esok
Ku
tancapkan sebilah keinginan dalam bias-bias lamunan
Dalam
dekapan malam, akan ku raih seuntai kekosongan jiwa untuk sepi
Seraya
menenggelamkan diri dalam kesendirian
Tatkala
aungan kebinasaan mulai terdengar akan ku geser jiwaku dari balik sahadat
Seingat
dan seucapku yang mungkin tak lagi senada
Ku
gantungkan kembali bunyi-bunyian yang mengeliling
Seakan
semerbak bunga kematian telah tumbuh memenuhi ruangan
Terasa
ganjil dan asing
Ku
tatap langit-langit dan kulit dinding yang mulai memucat
Entah
mengapa udara menjadi sulit ku hirup
Tersengal
nafasku seakan tercekik waktu
Debar
jantungku mulai memenjarakan pandangan
Kini
aku telah sulit mencari celah warna
Begitu
cepat berlalu hingga mataku terasa berat
Aku
kedinginan
Aku
mulai lelah
Aku
tak lagi ingat
dan,
Aku
terlelap
Jumat, 05 Oktober 2012
pribadi
Jera
Friday, October 05, 2012
Menyapa dedaunan kering yang tengah mengembun menjadi asap
terbakar
Bergurau menjadi kabut yang terpecah dan terbang tanpa arti
Mengudara seakan tak ada arah yang mampu menghentikan
Menjalar dari awan ke nirwana yang terbentang
Mengagungkan asa yang terpatri menjadi sesal
Mengejar jeritan rasa yang menggumpal dalam benak
Merajut satu demi satu apa yang menghempas
Merasakan sempit dan
kerasnya arti yang tak terpecahkan
Menjemput awan yang mencair menjadi cucuran hujan
Kering dan basah membawa mimpi
Merancang hidup dalam keadaan mati
Menggantung kata menenggelamkan arti
Terkapar dan membusuk
Menyesal membakar ingin
Sabtu, 08 September 2012
alien berlumut
benci menghiasi hari-hari ini, entahlah mendadak aku menjadi gila dengan tingkah orang-orang gila yang ku temui di hari ini. ku harap mereka segera berubah, sebelu ada ufo dan alien yang menghentak bumi dan menghancurkan gigi-gigi mereka yang berjamur. susah sekali mengungkapkan kekesalan dalam pikiranku, kau tahu melihat orang lain tertawa saat kita merasa terjungkal dari jurang itu adalah hal sangat dan paling menyakitkan plus menyebalkan setelah edisi mendapat nilai buruk di sekolah.
tapi ku pikir mereka memang tidak akan pernah tahu bagaimana perasaanku, sebelum memang ada alien sungguhan yang mengajak mereka mendengkur di dalam sumur yang berlumut.
oh Tuhan yang maha adil, berikan aku petunjuk dan pilihan untuk setidaknya punya kekuatan untuk bertahan hidup dalam sela-sela tangisku yang ku pendam (jangan katakan aku cengeng, aku hanya bicara sebatas apa itu perasaan) kau tahu, aku ini juga wanita dan manusia normal
tapi ku pikir mereka memang tidak akan pernah tahu bagaimana perasaanku, sebelum memang ada alien sungguhan yang mengajak mereka mendengkur di dalam sumur yang berlumut.
oh Tuhan yang maha adil, berikan aku petunjuk dan pilihan untuk setidaknya punya kekuatan untuk bertahan hidup dalam sela-sela tangisku yang ku pendam (jangan katakan aku cengeng, aku hanya bicara sebatas apa itu perasaan) kau tahu, aku ini juga wanita dan manusia normal
Jumat, 07 September 2012
tak pernah tahu
Langganan:
Postingan (Atom)