Kamis, 22 November 2012

pribadi


akhir yang lelap

Ku pasung harapan untuk hari esok
Ku tancapkan sebilah keinginan dalam bias-bias lamunan
Dalam dekapan malam, akan ku raih seuntai kekosongan jiwa untuk sepi
Seraya menenggelamkan diri dalam kesendirian
Tatkala aungan kebinasaan mulai terdengar akan ku geser jiwaku dari balik sahadat
Seingat dan seucapku yang mungkin tak lagi senada
Ku gantungkan kembali bunyi-bunyian yang mengeliling
Seakan semerbak bunga kematian telah tumbuh memenuhi ruangan
Terasa ganjil dan asing
Ku tatap langit-langit dan kulit dinding yang mulai memucat
Entah mengapa udara menjadi sulit ku hirup
Tersengal nafasku seakan tercekik waktu
Debar jantungku mulai memenjarakan pandangan
Kini aku telah sulit mencari celah warna
Begitu cepat berlalu hingga mataku terasa berat
Aku kedinginan
Aku mulai lelah
Aku tak lagi ingat
dan,
Aku terlelap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar